Album d’Masiv
PERJALANAN
( 2010 )
Tak berpuas diri dengan mencetak rekor
RBT-NSP total sekitar 7,5 juta kali unduh lewat dua rilisan sebelumnya –
Perubahan (2008) dan Special Edition (mini-album, 2009) – d’Masiv bersiap
melepas Perjalanan, album teranyar di penghujung tahun ini. Bukan tanpa alasan
jebolan ajang kompetisi band A Mild Live Wanted 2007 ini, meniteli album
tersebut, Perjalanan. “Seluruh materinya kami buat di sela-sela tur, atau di
perjalanan. Sehingga kata ‘perjalanan’ memang paling pas buat menggambarkan
album ini,” tutur Rian, vokalis, yang menyiptakan hampir seluruh materi di
album ini.
Biar begitu, Rian dan kawan-kawan sama
sekali tak merasa terbebani selama menjalani proses produksi album ini. Bahkan
jika dibanding album debut, yang prosesnya disebut Rian bak “dikejar-kejar
setan”, Perjalanan sepenuhnya dikerjakan dalam suasana rileks, in-control.
“Kami semua punya cukup waktu untuk merevisi apa yang kami dengar dan rasa
kurang. Kami pun punya keleluasaan untuk membuat lagu seperti yang kami
inginkan,” terang Rian lagi. Hal itu, tambah Rian, tak terjadi di album
perdana. Mengejar deadline, kebanyakan materi yang ada di album terdahulu
tercipta dengan metode jamming di studio. Tanpa kemudian didengar secara lebih
detail terlebih dahulu, materi yang sudah disetujui oleh label – Musica
Studio’s – langsung diusung ke dapur rekaman.
Hasilnya, “Setelah dirilis ada saja yang
menuduh kami sengaja menjiplak band ini atau itu. Padahal, itu tidak benar.
Ketika jamming, apapun bisa terjadi. Termasuk munculnya nada-nada yang
terdengar mirip dengan lagu lain…,” ujar Rian.
“Ya. Ketika jamming, kami tak bisa
mengontrol sepenuhnya apa yang kami mainkan. Jadi mungkin saja kalau kemudian
muncul melodi atau bagian yang mirip dengan lagu lain. Karena yang kami mainkan
kan memang yang muncul di benak. Dan ketika kami pernah mendengar satu lagu,
otomatis itu juga jadi sesuatu yang menempel di benak. Bisa muncul
sewaktu-waktu tanpa kami sengaja…,” tambah Kiki, sang gitaris.
Berbekal pengalaman itulah, kini Rian,
Kiki dan yang lain lebih berhati-hati. Setiap bagian lagu yang mereka buat
didengar lagi berulang-ulang sebelum akhirnya diputuskan untuk dipakai. “Kalau
ada keraguan, mirip lagu ini-itu, segera kami rubah atau bahkan buang
sekalian!” sergah Rian.
Bisa jadi lantaran itu juga, biarpun
masih mengandalkan dasar pop dengan balutan rock, lagu-lagu yang tersaji di
album ini cenderung lebih variatif dibanding album sebelumnya. Tak melulu
berkutat dengan power ballad yang manis, d’Masiv coba bereksperimen dengan
genre lain. Sebut saja groove dansa yang cukup terasa di Semakin. Atau aroma
bluesy yang mencuat di Apa Salahku serta Menanti Keajaiban Sementara genre yang
akhirnya menjadi trademark d’Masiv tetap tak tertinggal: slow dan power pop
rock.
Singel Rindu 1/2 Mati, bisa jadi contoh
paling nyata. Tak berusaha keras untuk menjadi berbeda, singel ini polos
mengusung segala apa yang selama ini jadi kekuatan d’Masiv. Melodi manis yang
membalut barisan lirik sederhana namun mengena, disampaikan dengan gaya Rian
yang – suka atau tidak – sangat pas untuk lagu macam ini.
Selain Rindu…, masih banyak singel “beracun”
lainnya yang tertebar di album berisi total 14 lagu – 12 lagu baru plus 2
singel dari mini-album Special Edition lalu. Coba saja simak Sudahi Perih Ini,
juga dua trek yang sangat kental infusi akustiknya, Ku Jatuh Cinta Lagi serta
Jangan Pergi.
Toh, sebagai band yang juga besar di
panggung, Rian cs. tak jadi terlena dengan buaian “racun” ballad. Beberapa trek
di album ini juga di-set sebagai “pembakar” panggung. Lengkap dengan part-part
di mana para personil leluasa berbagi gimmick dan berimprovisasi dengan
penonton.
Ungkapkan Saja bisa jadi contoh menarik
tentang kepiawaian band ini bermain dengan progresi kord sehingga sebuah lagu
jadi terdengar anthemic tanpa harus terkesan ngotot. Sangat pas dimainkan
sebagai penggugah massa di atas panggung. Begitupun Menyegarkan yang beat-nya
sejak awal mengajak kaki mengentak.
“Secara garis besar, kami cukup puas
dengan apa yang sudah kami kerjakan di album ini. Kami sama sekali tak terbeban
saat membuat album ini. Tak seperti cerita-cerita band lain yang konon banyak
merasakan tekanan ketika masuk ke album kedua. Proses kami (seperti) mengalir
begitu saja…,” simpul Rian.
Perubahan telah mengantar Rian cs. ke
sebuah Perjalanan. Sampai di mana ujung perjalanan itu? Tak ada yang tahu. Bisa
jadi lurus namun singkat saja, bukan tak mungkin panjang tapi berliku dan penuh
batu. Apapun, rasanya tak ada salahnya jika kita ikut menikmati perjalanan
sebuah band bernama d’Masiv ini. Bukan begitu?
Daftar
lagu-lagunya :
1.
d'Masiv - Rindu Setengah Mati
2.
d'Masiv - Sudahi Perih Ini
3.
d'Masiv - Apa Salahku
4.
d'Masiv - Semakin
5.
d'Masiv - Jangan Pergi
6.
d'Masiv - Mohon Ampun Aku
7.
d'Masiv - Ku Jatuh Cinta Lagi
8.
d'Masiv - Tak Sejalan Lagi
9.
d'Masiv - Dia Atau Aku
10.
d'Masiv - Aku Takluk
11.
d'Masiv - Ungkapkan Saja
12.
d'Masiv - Menanti Keajaiban
13.
d'Masiv - Menyegarkan
14.
d'Masiv - Jangan Meyerah
0 komentar:
Posting Komentar